Bab 15: Hikmah Seusai Halal
Ikhtiar adalah Jalan, Bukan Tujuan
Kita sering mengira perjuangan berakhir di hari akad.
Bahwa semua ikhtiar, doa, dan lelah akhirnya tuntas.
Padahal pernikahan hanyalah awal dari ikhtiar yang lebih panjang.
Ikhtiar yang dulu untuk mendapatkan, kini berubah menjadi ikhtiar untuk menjaga.
Ikhtiar itu tidak pernah berhenti.
Ia adalah napas yang terus berjalan,
sampai cinta kembali dipertemukan di hadapan Allah.
Sabar yang Meninggikan Derajat
Kesabaran dalam rumah tangga bukan sekadar menahan marah.
Ia adalah kekuatan untuk tetap bertahan, meski hati terasa lelah.
Allah tidak pernah sia-siakan sabar.
Setiap air mata yang jatuh karena menahan diri,
setiap keluhan yang dipendam demi menjaga,
semuanya tercatat di sisi-Nya.
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)
Syukur yang Melapangkan Hati
Rumah tangga tidak selalu lapang.
Ada sempit, ada sulit, ada kekurangan.
Namun syukur membuat hati merasa cukup.
Bersyukur atas pasangan yang hadir.
Bersyukur atas doa yang dulu pernah diminta.
Bersyukur atas hal-hal kecil yang sering terlupa—
sapaan lembut, senyum sederhana, atau makanan yang tersaji di meja.
Syukur menjadikan rumah sederhana terasa istana.
Syukur menjadikan hidup berat terasa ringan.
Menutup Perjalanan dengan Keyakinan
Setelah halal, kita belajar banyak hal:
Bahwa cinta bukan sekadar memiliki.
Bahwa sabar dan syukur adalah dua sayap yang menjaga agar cinta tetap terbang.
Allah tidak meminta kita sempurna.
Ia hanya meminta kita terus berusaha.
Menguatkan langkah, meski terseok.
Menjaga hati, meski kadang terluka.
“Dan barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, maka cukuplah Allah baginya.” (QS. At-Ṭalāq: 2-3)
Hikmah seusai halal adalah menyadari:
kebahagiaan bukan soal mendapat segalanya,
tetapi tentang bagaimana tetap bertahan di jalan Allah—
dengan sabar, dengan syukur, hingga akhir hayat.