« Home Seusai Halal Daftar Isi »

Penutup


Refleksi Perjalanan

Seusai halal, kita menyadari bahwa cinta tidak selalu berjalan di jalan lurus tanpa hambatan.
Ada ujian yang datang, ada perbedaan yang muncul, ada luka yang menuntut kesabaran.
Namun di saat yang sama, ada pula kebahagiaan kecil yang menumbuhkan syukur.
Ada doa yang terkabul dengan cara tak terduga, ada kekuatan yang lahir ketika semua terasa berat.

Pernikahan bukanlah sekadar memiliki.
Ia adalah tentang merawat, menjaga, dan terus kembali kepada Allah.
Dan sepanjang perjalanan, sabar dan syukur menjadi penopang utama—dua kunci yang sederhana, tapi mampu menguatkan langkah di jalan panjang menuju ridha-Nya.


Pesan untuk Hati yang Terus Belajar

Wahai hati yang membaca,
mungkin engkau sedang berada di tengah ujian.
Mungkin engkau sedang merasa lelah, kecewa, atau kehilangan arah.
Atau mungkin engkau sedang bahagia, tapi diam-diam takut kehilangan rasa itu.

Ingatlah, setiap keadaan adalah amanah.
Ujian bukan tanda Allah benci, dan kebahagiaan bukan tanda Allah lupa.
Keduanya adalah cara-Nya mendidik kita, agar semakin dekat pada-Nya.

Jika engkau lelah, berhentilah sejenak, tapi jangan menyerah.
Jika engkau jatuh, bangkitlah perlahan, dan yakinlah Allah selalu menunggu.
Karena pada akhirnya, bukan seberapa besar yang kita dapat,
tetapi seberapa ikhlas kita bertahan.

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya).” (QS. At-Ṭalāq: 2–3)

Semoga buku ini menjadi teman perjalananmu.
Bukan untuk menggurui, tapi untuk menemani.
Bukan untuk membebani, tapi untuk mengingatkan.

Dari hati yang juga masih terus belajar,
Syifaul Faqih